Kamis, 24 Mei 2012

AWAS PENIPU PNS BERKELIARAN


Baru-baru ini Semarang dikejutkan dengan adanya penipuan yang berkedok PENERIMAAN  PNS. Lebih spesifiknya lagi terjadi di daerah sekitar Jati Ngaleh, Banyumanik, Pudak Payung bahkan hingga Ungaran. Belasan korban menyatakan kehilangan uang rata-rata Rp 30.000.000,00 per orang dengan total uang yang digondol pelaku sebesar Rp 259.000.000,00.

Pelaku bernama W.Y Masaubat yang mengaku bertitle SH (Sarjana Hukum) dan berprofesi sebagai pengacara. Panggilan akrabnya Willy, Welly atau William.

Berkedok sebagai orang penting yang bisa memasukkan PNS melalui jalur khusus, tersangka mulai dengan menunjukkan surat tugas sebagai ketua penerimaan PNS se Indonesia. Dia membawahi beberapa kota besar di Jawa seperti Jakarta, Jokjakarta, Surabaya, dan Semarang.

Pelaku berlagak seolah tidak meminta uang balas jasa, tapi hanya uang ganti biaya persyaratan dan pengurusan kira-kira Rp 5.000.000,00. Namun seiring berjalannya waktu, pelaku meminta tambahan uang pengurusan yang harus dibayarkan langsung atau di transfer ke rekeningnya.

Pembawaan pelaku terlihat tegas dan memang nampak seperti orang cerdas. Namun hal yang biasanya mengindikasikan keanehan adalah ketika dia bertempat tinggal di rumah kontrak, atau sewa rumah atau bahkan hanya sewa kontrakan kecil.

Korban-korbannya biasanya orang satu suku (berasal dari Indonesia Timur) lalu menjalar kepada orang-orang seagama dengan pelaku yaitu Kristen atau Katolik, tapi tidak menutup kemungkinan orang –orang beragama lain untuk terlibat karena taktik yang digunakan adalah KORBAN MENCARIKAN ORANG LAIN SEBAGAI KORBAN JUGA. Korban utama yang adalah orang sesuku, diminta mencarikan rekan-rekan mereka yang lain yang berminat menjadi PNS, sehingga tersangka sendiri jarang sekali langsung berkomunikasi dengan korban-korban yang lain.

Alasan penerimaan yang dipakai adalah untuk menutupi sejumlah PNS yang tahun ini pensiun sehingga diadakan secara diam-diam karena pemerintahkan telah mengeluarkan moratorium bagi PNS hingga 2013.
Kejadian di Jatingaleh terjadi lebih dulu lalu selang beberapa bulan setelah pelaku melarikan diri, kejadian di Pudak Payung dan sekitarnya terungkap. Pihak keluarga pun sudah mengetahui bahwa tersangka adalah orang yang suka menipu, tidak hanya PNS bahkan pembuatan skripsi, thesis, dll.

TIP Menghadapi Penipuan PNS:
  • Lihat dulu kondisi tempat tinggal tersangka, apakah orang baru atau sudah penduduk lama. Tanyakan pada warga sekitar, minimal tetangga, RT dan RW.
  • Minta KTP atau tanda pengenal lain tentang pelaku.
  • Jangan bayarkan uang Anda secara langsung melainkan dicicil sambil Anda mengecheck kebenaran informasi mengenai tersangka. Mintalah tanda bukti penyetoran uang kepada pelaku karena akan berguna dikedepannya. Biasanya tersangka memiliki jumlah HP yang banyak dan KTP-KTP palsu dengan tempat asal yang berbeda-beda.
  • Gunakan prinsip bila 1 hal salah maka semua hal pun juga salah. Bila Anda menemukan ada kejanggalan, segera laporkan dan jangan tunggu hingga berlarut-larut karena pelaku sangat mudah untuk melarikan diri.
  • Pelaku akan mengiming-imingi korban dengan uang perumahan+uang kuliah S2+uang rapel dll dengan total seratus juta lebih. Jangan percaya. Bila telah mendapatkan surat keterangan atau SK dll, segera menghubungi BKD setempat untuk konfirmasi kebenaran surat. Karena surat SK dan SK global sangat mudah dipalsukan. Check mulai dari alamat instansi, nama-nama yang tertera, dll.
  • Bahkan sebelum Anda membayarkan uang, sebagai langkah pencegahan, segera saja konfirmasi ke pada pihak yang bertanggungjawab akan penerimaan PNS di kota Anda (BKD) baik propinsi maupun pemkot tentang kebenaran penerimaan PNS.
  • Sejauh ini tersangka sudah sangat fasih dalam hal tipu menipu, jadi jangan pernah percaya satu katapun atau janji-janji palsunya.
Tersangka masih dalam keadaan buron dan disinyalir telah melarikan diri ke daerah Jawa Timur.
Empat kota besar yaitu Jakarta, Jokja, Surabaya dan Semarang memang menjadi tempat yang sudah sangat dikenal tersangka, maka waspadalah. Anda dapat bertemu tanpa sengaja di tempat-tempat umum, gereja, pasar, dll. Segera lapor polisi bila mengenali wajah penipu tersebut.

2 komentar: